Sejarah Paham-Paham Baru |
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang mana berkat limpahan rahmat-Nya kami selaku penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Paham-paham Baru dan Kesadaran Kebangsaan di Asia Afrika” ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dari pihak yang telah mendukung kami mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Gunung Kaler, Februari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pelaksanaan kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan bangsa-bangsa Barat ternyata tidak hanya diterapkan di Indonesia saja, melainkan di negara-negara Asia-Afrika lainnya. Kolonialisme dan imperialisme akhirnya menimbulkan reaksi bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk melakukan perlawanan. Inspirasi perlawanan tersebut muncul seiring dengan masuknya paham-paham baru dari Eropa, seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, komunisme, serta paham Pan-Islamisme yang muncul dari cendekiawan muslim Asia-Afrika.
Pada makalah ini, penulis akan membahas definisi dan perkembangan paham-paham baru yang berkembang di Eropa pada abad ke-19 serta dampaknya terhadap kesadaran pergerakan kebangsaan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah perkembangan paham-paham baru yang ada?
2. Bagaimanakah pergerakan kebangsaan di Asia Afrika?
3. Bagaimanakah hubungan kehidupan perkotaan dengan munculnya pergerakan kebangsaan Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan paham-paham baru.
2. Mengetahui pergerakan kebangsaan di Asia Afrika.
3. Mengetahui hubungan kehidupan perkotaan dengan munculnya pergerakan kebangsaan indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Paham-paham Baru
1. Nasionalisme
Paham nasionalisme berkembang dari Eropa dan sejak abad ke-19 menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Nasionalisme diartikan sebagai suatu sikap politik dan sosial dari kelompok suatu bangsa yang memiliki kesamaan kebudayaan, bahasa, dan wilayah serta persamaan cita-cita dan tujuan. Dengan demikian, kelompok tersebut merasakan adanya kesatuan mendalam terhadap kelompok bangsa itu.
Negara-negara pemula penganut paham nasionalisme adalah Inggris, Jerman, dan Italia. Tokoh-tokoh Asia yang menjadi pelopor paham Nasionalisme antara lain adalah Soekarno dari Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India, Dr. Sun Yat Sen dari Cina, dan lain-lain.
2. Liberalisme
Liberalisme merupakan paham yang mengutamakan kemerdekaan, terutama kemerdekaan individu. Paham ini berkembang sangat pesat di kota-kota besar Eropa. Pendukungnya adalah kaum Borjuis dan kaum terpelajar kota. Aliran liberalisme tidak memiliki ikatan yang kuat. Peranan kaum Borjuis semakin besar setelah industri dan perdagangannya menjadi mata pencaharian penting.
Liberalisme adalah paham yang mengutamakan kebebasan individu dalam berbagai aspek kehidupan. Paham liberal mula-mula berkembang dikota-kota besar di eropa. Paham ini kemudian menyebar keberbagai Negara. Basis penduduknya adalah kaum borjuis dan terpelajar kota.
a) Kebebasan di bidang politik dna pemerintahan
Para pendukung paham liberal berpendapat bahwa masyarakat terdiri dari individu-yang berhak menentukand an mengatur kepentingnnya sendiri. Wujud dari keinginan itu, melahirkan system politik liberal dengan parlemen sebagai perwakilan rakyat. Untuk memilih anggota parlemen, maka diadakan pemilihan umum. Bagi bansa-bangsa terjajah, paham liberalism sejalan dengan cita-cita nasionalisme yang menghendaki pemerintahan oleh bangsa sendiri (the right of self determination).
b) Kebebasan di bidang ekonomi dan perdagangan
Dalam bidang perdagangan dan perekonomian, penganut paham liberal mengingnkan kebebvasan individu untuk mengatur keperluan sendiri. Semboyannya yang terkenal adalah latsser faire-laisser passer. Artinya, biarkan setiap orang mengatur dan menentukan diri-sendiri, tanpa perlu diatur. Dengan masuknya pengaruh semboyan: bebas bersaing, bebas berdagang, dan bebas berusaha, maka rakyat indonesia pun ingin hidup seperti cita-cita liberalisme tersebut.
c) Kebebasan di bidang agama
Menganut suatu agama tertentu adalah hak asasi setiap individu. Oleh karena itu, setiap orang berhak untuk memeluk agama menurut keyakinannya.
d) Kebebasan di bidang pers
Dalam bidang pers, pendukung paham liberal berpendapat bahwa wartawan bebas menuliskan segalah hal yang diketahunya, tanpa harus dikendalikan oleh pihak penguasa. Namun, selama masa penjajahan di indonesia, pers dikendalikan oleh pemerintah colonial.
3. Pan-Islamisme
Pan Islamisme adalah suatu paham yang bertujuan untuk mempersatukan umat Islam sedunia. Paham ini dalam bahasa Arabnya disebut dengan Al Jami’ah al Islamiyah yang dicetuskan oleh seorang Afghanistan bernama Jamaluddin al Afgani (1839–1897). Namun, ada yang berpendapat bahwa paham ini telah ada pada diri tokoh perubahan dari Mesir bernama Al-Tahtawi (1801–1873). Jamaluddin al Afghani menyaksikan bagaimana bangsa Barat terutama Inggris ikut campur dalam urusan negara-negara Islam. Oleh karena itu, beliau mengajak kaum muslim untuk kembali pada Alquran dan Hadits, juga menyerukan untuk berjuang melawan imperialisme Barat untuk merebut kemerdekaan bangsa dan tanah air.
4. Sosialisme
Paham sosialisme yang mucul dibeberapa negara eropa, kemudian menyebar pula kenegara-negara asia dan afrika, termasuk indonesia. Ciri-ciri paham sosialisme ialah membantu memenuhi kebutuhan rakyat yang menderita; menolak kemutlakan milik perorangandan menyokong pemilikan bersama; dan mendukung alur pemikiran yang cendrung bersifat radikal. Paham sosialisme kemudian dilarang sejak zaman orde baru karena berhubungan dengan paham komunisme yang disebut marxisme-leninisme.
Beberapa tokoh penganut paham sosialisme antara lain Robert Owen, Saint Simor, Pierre Joseph Proudhon, Charles Fourier, Karl Heinrich Marx, Dan E, Angels.
Dari nama-nama tokoh tersebut yang paling terkenal adalah Karl Marx. Ia dikenal sebagai bapak pergerakan sosialisme dan komunisme internasional. Marxberasal dari jerman keturunan yahudi. Ia pernah menjadi pemimpin redaksi harian Reinische Zeitung. Harian itu cenerung menentang pemerintah, sehingga pada tahun 1849 ia diusir dari jerman. Marx kemudian pergi ke inggris dan menetap di london sampai akhir hayatnya.
Buku das capital merupakan hasil karya karl marx yang terkenal. Dalam buku itu diuraikan bahwa sepanjang sejarah umat manusia, pertentangan akan selalu terjadi antara dua golongan, yaitu golongan kaya dan golongan miskin atau proletar. Menurut karl marx, sosialisme merupakan langkah penentu menuju masyarakat sosialis. Ia juga mengatakan bahwa pertentangan antarakelas hanya dapat diselesaikan melalui kekerasan. Semboyan mereka yang terkenal adalah “kaum buruh seluruh dunia bersatulah”.
5. Nasionalisme
Nasionalisme mempunyai cirri utama, yakni menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Atau dengan kata lain, kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Paham nasionalsisme kemudian meyebar, terutama ke negara-negara asia dan afrika sebagai bangsa terjajah.
6. Demokrasi
Demokrasi taitu sistem pemerintahan yang mengakui hak segenap anggota masyarakat untuk mempengaruhi keputusan baik langsung, maupun tidak langsung. Paham ini berasal dari paham yunani kuno. Beberapa macam praktek demokrasi di berbagai belahan dunia:
a) Demokrasi parlementer (perancis belgia, dan belanda)
b) Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan legilatif, eksekutif, dan yudikatif.
c) Demokrasi mmelalui referendum dan inisiatif rakyat.
d) Demokrasi negara sedang berkembang seperti di asia, dan afrika.
B. Pergerakan Asia Afrika
Di kawasan Asia, kesadaran nasional baru bangkit sekitar permulaan abad ke-20 untuk melepaskan cengkeraman dari kekuasaan Barat. Misalnya, gerakan nasional India yang dipelopori oleh Mahatma Gandhi, gerakan nasional Cina yang dipelopori oleh Sun Yat Sen, gerakan nasional Turki yang dipelopori oleh Mustafa Kemal Pasha.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Kolonialisme dan imperialisme akhirnya menimbulkan reaksi bagi bangsa-bangsa Asia dan Afrika untuk melakukan perlawanan. Inspirasi perlawanan tersebut muncul seiring dengan masuknya paham-paham baru dari Eropa, seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi, komunisme, serta paham pan Islamisme yang muncul dari cendekiawan muslim Asia-Afrika.
Kehidupan dan mentalitas masyarakat kota, biasanya mencari dan menemukan identitas baru, pluralistis(suku, agama, profesi), modern (relatif maju dan toleran). Oleh karena itu, kota menjadi tempat yang sangat strategis dalam upaya memunculkan dan mengembangkan pergerakan nasional Indonesia. Dari kota-kota tersebut muncullah golongan-golongan elite baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti golongan terpelajar, golongan profesional, dan golongan pers.
B. Saran
Diharapkan, dengan adanya paham-paham baru tersebut yang meliputi Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme, Demokrasi, dan Pan-Islamisme bangsa Indonesia dapat merubah menjadi bangsa yang lebih baik dari berbagai segi.
Baca dan Unduh Makalah diatas selengkapnya [ DISINI ]
Baca juga makalah lain tentang
0 Response to "Makalah Sejarah Paham-Paham Baru dan Kebangsaan di Asia Afrika"
Posting Komentar