PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang sudah sangat maju ini, remaja mana yang tidak mengenal makna dari kata “Globalisasi”? Hampir 90% dari mereka yang sudah akrab bahkan menjadikan globalisasi sebagai bagian dari kehidupan mereka. Adapun 10% yang tidak mengenal dan tidak memahami kata globalisasi adalah remaja yang masih jauh tertinggal dari modernisasi. Umumnya mereka yang tinggal di dalam suku pedalaman dan masih memegang teguh adat istiadat yang sudah diturunkan turun-temurun dari nenek moyang mereka. Sebagian besar dari mereka tidak menempuh jenjang pendidikan dan lebih memilih tinggal di rumah dan membantu orang tua. Maka tidak heran jika mereka sama sekali tidak mengenal makna globalisasi, bagaimana bisa mereka mengenal? Baca tulis pun mereka tidak bisa.
Seperti apa yang sudah dijelaskan sebelumnya, hampir 90% remaja yang sudah sangat mengenal kata “Globalisasi”. Walaupun kata globalisasi sudah sangat dikenal akrab, bukan berarti globalisasi itu tidak memberikan dampak bagi para remaja. Globalisasi dapat kita jadikan sebagai teman, atau pun sebagai lawan. Teman yang baik tentu saja dapat memberikan dampak yang baik pula. Begitu pula dengan lawan, lawan yang kejam juga dapat akan memberikan dampak yang kejam pula bagi kita. Nah, seperti itu pulalah globalisasi dapat berdampak bagi remaja. Sebagai remaja yang terpelajar, kita harus dapat memilah-milah dampak dari globalisasi, mana yang patut dicontoh, dan mana yang tidak. Mana yang patut dijadikan teman, dan mana yang harus dijadikan musuh.
Kali ini kita akan membahas dampak-dampak apa sajakah yang dapat dihasilkan dari globalisasi. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Namun sebelum itu, saja akan menjelaskan berbagai macam penjelasan dari “Globalisasi” sebagai pendahuluan kita. Dalam pengertian yang luas,globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi. Menurut Achmad Suparmanglobalisasi merupakan suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah.
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar seperti:
1. Selalu meningkatkan ilmu pengetahuan,
2. Patuh hukum,
3. Kemandirian,
4. Keterbukaan,
5. Rasionalisasi,
6. Etos kerja,
7. Kemampuan memprediksi,
8. Efisiensi dan produktivitas,
9. Keberanian bersaing,
10. Manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, diantaranya:
1. Lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan,
2. Lembaga keagamaan,
3. Industri internasional dan lembaga perdagangan,
4. Wisata mancanegara,
5. Saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional,
6. Media elektronik termasuk internet,
7. Etika dan budaya.
Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan dari media apa sajakah yang dapat menjadi sumber dari dampak-dampak globalisasi bagi para remaja. Masa-masa remaja dapat dikatakan masa yang paling menyenangkan. Kebanyakan remaja masih memiliki sifat cenderung labil atau cenderung mengikuti perkembangan di sekitarnya. Mereka beranggapan pada masa remaja, mereka dapat dengan bebas melakukan apa yang mereka suka. Jika tidak mengikuti perkembangan, berarti mereka tidak modern atau ketinggalan zaman. Dengan sifat seperti itu, akan lebih banyak dampak globalisasi yang mereka dapatkan secara tidak sadar. Baik itu dampak positif maupun negatif. Sumber dari dampak-dampak bagi para remaja umumnya mudah didapatkan dari perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan, perkembangan dalam media komunikasi, elektronik, termasuk internet, dan juga dalam perkembangan etika dan budaya. Pernahkah kita berpikir untuk membandingkan masa-masa saat orang tua kita masih remaja dengan masa remaja kita sekarang? Pernahkah kita bertanya pada mereka bagaimana menurut mereka tentang perbedaan zaman remaja dulu dengan yang sekarang? Jika kalian bertanya, jawabannya sudah dipastikan, “Sangat jauh berubah”.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
• Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
• Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
• Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
• Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
• Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
2.2 Ciri globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
• Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
• Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
• Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
• Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
2.2 Dampak Globalisasi Terhadap Prestasi Siswa
A. Dampak Positif
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Di zaman saat Indonesia sedang di jajah dan setelah merdeka, tidak banyak dari remaja Indonesia saat itu yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Hanya sebagian remaja anak dari bangsawan yang dapat menempuh jenjang pendidikan. Beberapa tahun setelah itu, sudah mulai terlihat peningkatan jumlah remaja yang menempuh jenjang pendidikan. Walaupun demikian, jalan untuk menempuh pendidikan tidak semudah yang dibayangkan. Tidak sedikit dari mereka yang memiliki seragam sekolah dan buku pelajaran. Kebutuhan sekolah mereka masih sangat minimum untuk didapatkan. Masa demi masa, perkembangan mulai meningkat. Kini hampir seluruh remaja sudah dapat dengan mudah untuk mengenyam pendidikan apalagi dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan pada masa kini, perkembangan ilmu pengetahuan sudah diikuti dengan perkembangan media elektronik, seperti televisi dan internet.
Perkembangan Komunikasi, Elektronik, beserta Medianya
Pada masa saat orang tua kita masih se-umuran kita, alat komunikasi memang sudah ada, namun masih belum se-canggih pada masa kita saat ini. Alat elektronik pun juga sebenarnya sudah ada, seperti radio dan televisi berlayar hitam putih. Namun walau demikian, alat elektronik seperti itu masih sangat jarang orang yang memilikinya. Bukan karena itu kuno, namun karena bagi mereka harga elektronik itu sangat mahal. Berbanding terbalik dengan masa saat ini, sudah sangat jarang remaja yang hobby mendengarkan radio, bukan karena bagi mereka mahal, namun karena beranggapan radio merupakan salah satu alat elektronik kuno yang sudah ketinggalan zaman. Mereka lebih suka alat-alat elektronik yang lebih canggih dan modern. Seperti MP3 Player, MP4 Player, Laptop, Hand Phone, dan sebagainnya. Zaman dulu, televisi hanya berlayar hitam putih. Seiring dengan perkembangan model-model televisi sudah mulai berkembang jauh lebih canggih, seperti TV LCD, TV LED, TV 3D, bahkan adapula Internet TV. Perkembangan itu terjadi pula pada alat komunikasi. Zaman dulu, kebanyakan orang berkomunikasi dengan orang yang jauh dengan surat-menyurat. Paling canggih bagi mereka saat itu menggunakan telepon kabel. Berbeda dengan sekarang, remaja kini sudah tidak perlu berkomunikasi dengan surat-menyurat, mereka sudah memiliki alat yang lebih canggih. Yang dapat mengirimkan pesan hanya dalam beberapa detik, berbeda dengan surat yang baru akan diterima selama berminggu-minggu. Diantaranya Hand Phone dan Internet. Kedua media itu sangat memiliki banyak fungsi, yaitu; Hand Phone dapat berfungsi sebagai media komunikasi 2 arah, saling mengirim pesan singkat (SMS), beberapa Hand Phone juga menyediakan layanan internet, radio, kamera, bahkan mp3. Di zaman saat ini, berkomunikasi dengan orang yang berada jauh dari kita tidak hanya dapat dilakukan dengan menelpon yang hanya dapat mendengarkan suara saja, berkomunikasi di zaman sekarang terasa sangat lebih mudah, karena kita juga dapat berkomunikasi dengan bertatap muka dan sekaligus mendengar suara. Sehingga kita merasa seperti berbincang dan bertatap muka secara langsung, tanpa dibatasi oleh waktu dan jarak. Sebut saja media canggih itu, “Video Call“.
B. Dampak Negatif
Perkembangan Etika dan Budaya
Siapa sangka etika remaja masa kini jauh lebih baik dengan remaja masa lalu? Ternyata itu memang benar adanya, hanya sedikit dari kalangan remaja yang benar-benar menerapkan sikap sopan dan santun di lingkungannya, baik kepada yang lebih tua maupun kepada yang lebih muda. Berikut ini saya berikan beberapa buktinnya:
1. Gaya hidup kebarat-baratan tidak semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama kaum perempuan, sudah kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80% sudah berani mencoba dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika). Itulah yang sangat kita sayangkan dari remaja kini, yang seharusnya mereka menjadi peran penerus pahlawan bangsa.
2. Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan musyawarah mufakat, dan gotong royong.
3. Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya tradisional kita.
4. Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan kesopanan.
C. Penanggulangan dari Dampak Globalisasi
Dampak negatif tersebut sangat perlu diantisipasi dan ditanggulangi dari bahaya globalisasi, disamping dampak negatif yang dirasakan. Beberapa cara mengantisipasi dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut:
1. Kerjasama yang selaras antara pihak sekolah baik tingkat SD, SMP, SMA, dan Universitas maupun lembaga sejenis dengan pihak wali/orang tua siswa dalam hal pengawasan kegiatan di dalam maupun di luar sekolah.
2. Berikan porsi pendidikan mental spiritual keagamaan yang sepadan baik di sekolah, maupun di lingkungan keluarga.
3. Orang tua harus pro aktif dalam menanyakan kegiatan yang dilakukan oleh anaknnya. Jangan dibiarkan berjalan sendiri tanpa arah.
4. Usahakan anak menonton acara yang mendidik. Hindari sinetron dan adegan cerita kaum dewasa.
5. Jangan biarkan remaja seusia SD, SMP, menggunakan jasa internet tanpa didampingi, bahkan menggunakan jaringan komputer yang tidak menggunakan sistem blokir terhadap situs pornografi dan sebagainya. Apa lagi dibiarkan pergi ke warung internet yang tertutup tanpa didampingi orang yang lebih bijak.
2.3 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor - faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut :
a. Faktor internal.
Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
1) Faktor lntelegensi
Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar siswa. Karena tingginya peranan intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak membutuhkan berpikir rasiologi untuk rnata pelajaran matematika.
2) Faktor Minat
Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat dalam pelajaran tertentu akan rnenghambat dalam belajar.
3) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis
Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas / Iabilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu
1) Faktor Guru
Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar rnengajar, rnembimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelalaran teknik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesiona1, kepribadian dan kemasyarakatan.
Guru juga rnenunjukkan flexibilitas yang tinggi yaitu pendekatan didaktif dan gaya memirnpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas yang diberi pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa semaksimal mungkin.
2) Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi pada umumnya berdampak pada kehidupan kita, yang positif adalah akses informasi yang cepat, tepat, akurat, efisien, efektif dan murah. Dampak negatifnya nilai-nilai peri kehidupan mengalami kemunduran (penurunan) misalnya perilaku seks bebas terjadi pada remaja, bahkan anak-anak di bawah umur, timbulnya kejahatan lewat internet, penistaan agama lewat internet dan sebagainya. Salah satu faktor yang rnenunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media / alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna.
Pada saat ini sumber-sumber belajar dapat diperoleh dari dunia maya. Perkembangan internet, hand phone maupun media lainnya sangat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Materi-materi pembelajaran dapat diunduh (di-download) dari internet dengan cepat dan efisien bahkan ada yang gratis.
Sebagai manusia yang pada kodratnya adalah mahluk ciptaan Allah SWT., khususnya anak-anakku ( peserta didik ) tidak terlalu sulit untuk kita, mengantisipasi berbagai pengaruh di era global ini yaitu dengan :
1. Berpegang teguh pada Qur'an dan Hadits
2. Selalu yakin akan kebesaran Allah S.W.T
3. Tetapkan hati dengan Iman dan Islam
4. Istiqomah dan Qona'ah
5. Ojo gampang gumunan, ojo gampang kepencut
6. Selalu mengharap ridlo Allah S.W.T.
DAFTAR PUSTAKA
http://muda.kompasiana.com/2012/02/19/pengaruh-globalisasi-terhadap-remaja-436599.html
http://promoxlblogxlangkahlebihmaju.blogspot.com/2011/11/pengaruh-kemajuan-teknologi-terhadap.html
http://pelajarpro.com/dampak-globalisasi-pada-pelajar/
http://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=393&res=jpz
http://andrifauzi.blogspot.com/2012/01/pengaruh-dampak-globalisasi-terhadap.html
0 Response to "MAKALAH GLOBALISASI"
Posting Komentar