Makalah Agama Islam

makalahku10 - Makalah Agama Islam




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan mungkin untuk ditinggalkan. Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum (Kefahaman terhadap ma’na pembicaraan), ta’dzim (Rasa hormat), mahabbah, raja’ (harap) dan haya (rasa malu), yang keseluruhannya itu ditujukan kepada Allah SWT. Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci. Shalat merupakan aspek aplikatif dari prinsipprinsip Islam baik dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah. Jika mereka ingin mengetahui agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka bertanya tentang shalatnya dan sejauh mana ia memelihara shalatnya, bagaimana ia melakukan dengan baik dan bagaimana sholat yang kualitasnya itu baik, tentunya sholat yang khusyu yang disempurnakan oleh sunah-sunahnya dan dilanjutkan setelah sholat dengan melakukan dzikir (wirid) serta diakhiri dengan berdoa.

B.       Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian sholat?
2.         Apa fungsi sholat?
3.         Apa saja syarat, rukun dan hal-hal yang membatalkan sholat?
4.         Apa pengertian dzikir?
5.         Sebutkan macam-macam dzikir?
6.         Apa fungsi dzikir?
7.         Apa pengertian do’a?

8.         Apa fungsi do’a ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.       Dzikir
1.         Pengertian Dzikir
Dzikir berasal dari bahasa Arab ذكر(dzakara) yang berarti mengingat atau menyebut. Menurut istilah, dzikir adalah mengingat Allah dengan cara menyebut sifat-sifat keagungan dan kemuliaan-Nya seperti tahmid, tahlil dan tasbih.Allah memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir seperti disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :

Artinya : “… ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu  (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)” (QS. Al Baqarah: 152) 
2.         Macam-macam Dzikir
Ada beberapa macam dzikir, yaitu :
a.      Dzikir dengan lidah
Dzikir dengan lidah dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat dzikir, baik dengan suara jelas atau samar.
b.      Dzikir dengan fikiran
Merenungkan ciptaan Allah merupakan dzikir yang sangat tinggi nilainya, disamping dapat memantapkan iman, juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.
c.       Dzikir dengan perasaan
Dzkir dengan perasaan dilakukan dengan berbaik sangka kepada Allah, dan merasakan indahnya rahmat yang telah dikucurkan-Nya buat kita, sehingga dapat merubah perasaan negatif menjadi positif 
d.      Dzikir dengan keyakinan
Dzikir dengan keyakinan adalah mantapnya aqidah tauhid dalam perjalanan hidup.
e.      Dzikir dengan perbuatan
Dzikir dengan perbuatan dilakukan dengan sikap taat dan patuh terhadap aturan Allah, baik dalam hal aqidah, ibadah maupun mu’amalah. 






3.         Lafadz dzikir setelah shalat
Adapun lafadz dzikir yang singkat yang kita ucapkan setelah selesai mengerjakan sholat adalah sebagai berikut:
a.        Membaca istighfar 3 kali



b.        Membaca kalimat tahlil sebanyak 3 kali


Dilanjutkan dengan membaca do’a sebagai berikut :





c.         Membaca tasbih, tahmid , takbir dan tahlil
·           Tasbih (33 kali)           :

·           Tahmid (33 kali)         :
·           Takbir (33 kali)           :

·           Tahlil (1 kali)              :

d.        Kemudian membaca ayat kursi
Sebab rasullulah bersabda :
       "Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut."
e.        Setiap selesai sholat wajib, kecuali Subuh dan Maghrib, baca:
       Surat Al-Ikhlas 1 kali (Qul Huwallâhu Ahad...dst)
       Surat Al-Falaq 1kali (Qul a'udzu birabbil falaq...dst)
       Surat An-Naas 1 kali (Qul a'udzu birabbinnas...dst)
f.        Setiap selesai sholat Subuh dan Maghrib, baca bacaan berikut 10 kali

g.      Tutuplah dengan do’a sesudah sholat

4.         Fungsi dan Manfaat dzikir
Dzikir dengan lidah, fikir, perasaan, keyakinan maupun dengan perbuatan lisan, dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, antara lain : 
a.        Meneguhkan iman
Dzikir merupakan sarana untuk selalu ingat kepada kekuasaan Allah, sehingga dengan sendirinya dapat berfungsi memantapkan iman. Dalam mengarungi kehidupan diperlukan pembimbing (pemberi hidayah) kearah jalan yang lurus. Oleh karena itu ingatlah Allah (dzikrulah) agar lebih dekat kepada-Nya, karena hanya Dia-lah yang dapat memberikan hidayah.
b.        Sumber energi akhlak
Dzikir dapat menjadi sumber energi akhlak. Hal ini dapat dipahami dari hadits Nabi saw. yang artinya: "Tumbuhkan dalam dirimu sifat-sifat Allah sesuai dengan kemampuan sifat kemanusiaan”. Dengan demikian, betapa pentingnya mengingat Allah (dzikrullah), baik dzikir dengan nama-nama-Nya yang diucapkan dengan lisan, kemudian maknanya yang ditumbuh suburkan dalam hati dan diwujudkan dalam amal perbuatan. Dan bila dzikir telah demikian adanya, maka orang itu akan menjadi manusia yang baik, berbudi luhur dan dijamin kepastiannya memasuki surga.
c.         Terhindar dari bahaya
Ingat kepada Allah akan terhindar dari bahaya karena mendapat perlindungan dan pertolongan Allah. Salah satu contoh adalah peristiwa Nabi Yunus yang tertelan ikan. Dalam Keadaan yang sangat gelap di malam hari di dalam perut ikan dan di dalam laut, beliau tetap selalu ingat kepada Allah.
d.        Mendatangkan nikmat dan rahmat
Bagi orang yang selalu berdzikir (ingat) Allah dengan sesungguhnya, maka Allah akan melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya, serta akan dilapangkan hidupnya.
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al-Khudri, mereka datang kepada Nabi saw dan beliau berasabda : Tiada suatu kelompok yang duduk dalam suatu majlis dzikir kepada Allah, melaikan pasti dikelilingi oleh malaikat dan diliputi oleh rahmat-Nya dan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan Allah pun sebut mereka di depan para malaikat-Nya" (HR.Ibnu Majah).
e.        Penentram jiwa
Pada saat seseorang mengalami kegelisahan atau kegoncangan jiwa karena menghadapi banyak masalah duniawi, maka obatnya adalah dzikir.

f.          Dosanya akan diampuni.
Dalam dzikir terdapat ampunan Allah. Ucapan kita yang berisi dosa semua akan dihapus dengan dzikir lidah. Dosa perbuatan akan dihapus dengan dzikir perbuatan dan akan muncul amal saleh. Kemudian dzikir fikir akan menghapus dosa pikiran karena pikiran yang negatif sehingga berubah menjadi pikiran posisif. Dan demikian seterusnya.

B.       Sholat
1.      Pengertian dan Hukum Sholat
Shalat menurut bahasa berarti do’a, sedang menurut istilah adalah suatu rangkaian ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam dengan tata cara dan syarat-syarat tertentu.
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya
Shalat hukumnya wajib ‘ain bagi setiap muslim yang telah berusia akil baligh Dasar Hukum: Q.S. Al-Ankabut ayat 45



Artinya : “ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaan-Nya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan “ (Q.s. Al-Ankabut: 45)
2.      Dalil Naqli tentang Sholat


Artinya :  “ Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman “(Q.s. An-Nisa:103)

Artinya :  “ (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian riski yang Kami anugerahkan kepada mereka “ (QS Al Baqarah: 3).
Kalau kita memperhatikan beberapa ayat tersebut di atas, maka sebenarnya shalat itu merupakan suatu keniscayaan yang mesti dilakukan oleh seorang hamba Allah, sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Sang Maha Pencipta, lagi pula manfaat shalat itu akan kembali kepada kita yang mengerjakanya, yaitu sebagaimana dalam QS Al Ankabut ayat 45 bahwa shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Disamping itu gerakan-gerakan shalat ternyata mengandung makna gerak badan atau olahraga yang sangat bermakna bagi manusia.
3.         Fungsi Shalat Dalam Kehidupan
1.        Mendekatkan diri dengan Allah SWT
Sholat sebagai ibadah ritual umat Islam, merupakan sarana kita mendekatkan diri kepada Allah. Karena dengan sholat, kita ingat akan dekatnya Allah kepada kita, sehingga membuat umat muslim semakin mendekatkan diri kepada Allah. “ Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran “
2.        Mencegah perbuatan keji dan munkar
Dengan kesadaran akan Allah sebagai Tuhan dan manusia sebagai hamba, membuat kita selalu menjaga dan mengendalikan diri, sehingga dapat terhindar dari perbuatan keji dan munkar. Sebagaimana firman Allah, “ Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar...”
3.        Menjaga kesadaran dan pengendalian diri
Dengan sholat manusia akan selalu ingat kepada Allah, ingat akan dirinya sebagai hamba yang harus selalu mengabdi kepada Allah. Sehingga mereka akan sadar akan dirinya dan selalu menjaga dirinya dari hawa nafsu. “ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. “ (At- Thoha: 14).

4.         Ketentuan sholat fardhu
a.        Syarat Wajib adalah hal-hal menjadikan seseorang diwajibkan mengerjakan shalat.
Adapun syarat wajib shalat fardhu terdiri dari :
1.        Beragama Islam
2.        Baligh/Mumayyiz (dewasa)
3.        Berakal sehat
4.        Suci dari haid dan nifas (bagi wanita)
b.        Syarat Syah adalah hal-hal yang harus dipenuhi seseorang sebelum mengerjakan shalat agar shalatnya menjadi sah
Adapun syarat syahnya shalat terdiri dari :
1.        Suci dari hadast kecil maupun besar
2.        Suci badan, pakaian maupun tempat dari najis
3.        Menutup aurat
4.        Telah masuk waktu shalat
5.        Menghadap ke arah kiblat
6.        Mengetahui kaifiat (tata cara) shalat
c.         Rukun sholat  adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi dalam shalat , jika ada yang ditinggalkan maka shalatnya tidak sah. Rukun shalat terdiri dari :
1.        Niat
2.        Takbiratul ihram, yaitu dengan membaca “allahu akbar”
3.        Berdiri bagi yang mampu (apabila tidak mampu boleh duduk)
4.        Membaca surat al-fatihah
5.        Rukuk dengan tumakninah
6.        I'tidal dengan tumakninah
7.        Sujud dengan tumakninah
8.        Duduk diantara dua sujud dengan tumakninah
9.        Duduk akhir (duduk pada rakaat terakhir sebelum salam)
10.    Membaca tasyahud akhir
11.    Membaca sholawat atas nabi Muhammad saw
12.    Mengucapkan salam yang pertama
13.    Tertib, artinya teratur dan berurutan
d.        Sunnah shalat adalah sesuatu yang lebih utama dilakukan, tetapi jika ditinggalkan maka tidak sampai menjadikan shalat itu batal. Adapun sunnah shalat terdiri dari :
1.        Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu ketika takbiratul ihram, rukuk, i'tidal dan berdiri dari tasyahud awal.
2.        Bersedekap ketika sedang berdiri
3.        Melihat ke tempat sujud
4.        Membaca do’a iftitah selesai takbiratul ihram
5.        Membaca ta’awudz sebelum membaca suratul-fatihah
6.        Membaca amin setelah membaca suratul-fatihah
7.        Membaca surat-surat pendek setelah selesai membaca suratul-fatihah
8.        Membaca suratul-fatihah dan surat-surat pendek  dengan suara keras pada rakaat pertama, kedua dan pada shalat jum’at serta shalat hari raya (khusus bagi imam)  
9.        Membaca takbir setiap pindah gerakan shalat
10.    Membaca do’a pada waktu i'tidal
11.    Membaca tasbih pada waktu rukuk dan sujud
12.    Meletakkan kedua tangan diatas paha pada waktu duduk
13.    Duduk iftirosy pada waktu tasyahud awal
14.    Duduk tawarruk pada waktu tasyahud akhir
15.    Menegakkan jari telunjuk tangan kanan ketika membaca tasyahud.
e.        Hal-hal yang membatalkan sholat
Shalat seseorang menjadi batal, jika ia melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.        Meninggalkan salah satu syarat shalat
2.        Berbicara dengan sengaja
3.        Bergerak lebih dari 3 kali berturut-turut selain gerakan shalat
4.        Terjadinya hadast besar maupun hadast kecil
5.        Terkena najis
6.        Terbukanya aurat
7.        Membelakangi atau menggeser dari kiblat
8.        Makan minum
9.        Tertawa terbahak-bahak
10.    Berubah niat

C.       Do’a
1.         Pengertian Do’a
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a" artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan.
Berdoa harus dengan sikap yang khusyu’ dan tadharru’ dalam menghadapkan diri kepada-Nya merupakan hakikat pernyataan seorang hamba yang sedang mengharapkan tercapainya sesuatu yang dimohonkan.
Dengan tadharu dapat menambah kemantapan jiwa, sehingga doa kepada
Allah akan senantiasa dipanjatkan, baik dalam keadaan senang maupun
dalam keadaan susah, dalam penderitaan maupun dalam kebahagiaan, dalam kesulitan maupun dalam kelapangan.
Mengingat doa adalah ibadah maka ada beberapa etika yang harus kita terapkan dalam berdoa. Berikut penulis ramukan etika dalam berdoa dari beberapa ayat dalam Al-Quran :
1.        Bertobat sebelum berdoa
2.        Disunnatkan menghadap kiblat
3.        Hendaklah mengangkat kedua tangan
4.        Seyogyanya doa-doa itu diawali dan diakhiri dengan puji-pujian kepada Allah SWT.
5.        Mengakui keagungan Allah SWT dengan segala kerendahan diri dan hati (QS.Al-An’am: 42).
6.        Mengucapkan doa dengan suara yang sedang (tidak keras dan juga tidak berbisik) dan lembut. "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS.Al-Arofi 55)
7.        Memanjatkannya dengan perasaan takut (tidak akan diterima) dan berharap (untuk dikabulkan). "Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." (QS.Al-Arof: 56).
8.        Tidak perlu berpantun, dan/atau dengan pengucapan berirama. Cukuplah dengan kata-kata yang baik yang mencerminkan kerendahan kedudukan kita sebagai hamba di hadapan Allah SWT.
9.        Mengulang doa sampai dua atau tiga kali, yakni doa tentang sesuatu yang kita prioritaskan memohonkannya kepada Allah SWT.
10.    Ditutup dengan bacaan sholawat, kemudian dilanjutkan dengan bacaan tahmid.
11.    Selesai berdo’a sebaiknya kita mengusapkan kedua tangan ke muka.

2.         Fungsi Do’a
1.        Menjadikan Hati Menjadi Tenang.
Ini adalah merupakan salah satu manfaat berdoa kepada Allah. Firman Allah yang mengisyaratkan dan memberikan bahwasannya dengan berdoa dan berdzikir akan bisa memberikan ketenangan adalah ayat Al-Qur'an yang berbunyi :"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. ( QS.Ar Ra’du: 28). Dan dengan doa serta dzikir akan bisa memberikan dan juga mendapatkan keutamaan serta faedah yang sangat banyak di dunia dan akhirat bagi yang senantiasa mengamalkannya. Inilah yang menjadi bagian dari fadhilah berdoa dan berdzikir.
2.        Sebagai penghubung antara anak dan orang tua
Riwayat Bukhori dan Muslim Nabi Saw bersabda: “apabila anak adam meninggal, putuslah semua amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yg bermanfaat dan anak sholeh yang mendo’akan orang tuanya.
3.      Do’a menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah Ta’ala.
Karena seorang yang berdo’a ketika berdo’a, ia berarti meminta tolong pada Allah. Ia pun berarti menyerahkan urusannya kepada Allah semata tidak pada selain-Nya.

BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Dzikir, Sholat, dan Doa merupakan satu elemen penting dalam ibadah kita kepada allah. Apabila kita tidak menjalankan ibadah sholat, maka yang terjadi adalah kita akan mendapatkan dosa. Jika tidak menjalankan pastinya kita juga tidak melaksanakan dzikir dan berdoa, karena ketiganya sangat erat berhubungan.
Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus menjalankan sholat karena itu merupakan kewajiban kita, dan juga bermunajat kepada allah agar kita selalu mendekatkan diri kepada allah
B.        Saran
Sebagai seorang muslim hendaknya kita selalu berdzikir, sholat dan berdoa, karena dzikir, sholat dan doa adalah sebuah amalan yang sangat murah dan gampang dilakukan.

Unduh makalah diatas selengkapnya [ disini ]
Baca juga makalah terkait tentang
                            Makalah Manajemen pemasaran (menganalisi pasar konsumen dan pasar bisnis)


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Agama Islam"

Posting Komentar