Makalah Perbandingan Pendidikan (Sistem Pendidikan Di China)

Bagi anda yang ingin mempunyai filenya, silahkan download!.

Baca Makalah Lain:




Makalah Perbandingan Pendidikan (Sistem Pendidikan Di China)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era Globalisasi sekarang, banyak Negara-negara di Dunia ini yang telah melakukan banyak kemajuan, kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing-masing Negara. Salah satu hal yang hendaknya perlu untuk diperhatikan adalah meningkatkan pendidikan dari semua sumber daya manusianya. Pendidikan merupakan hal penting bagi peradaban suatu bangsa.

Seperti halnya China, salah satu negara terbesar di Asia dan terbesar ketiga di dunia. China memiliki penduduk lebih dari 1,3 miliar orang. Angka itu membentuk hampir 23 persen dari populasi dunia. Empat dari penemuan-penemuan terbesar dunia -mesiu, kompas magnetik, kertas, dan percetakan- dikaitkan dengan China. Benda-benda itu digunakan di China jauh sebelum dikenal di Barat.

Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian ditekankan pada pengembangan sistem pendidikan yang akan memungkinkan China untuk bergerak dengan lancar dari masyarakat pertanian ke industri. Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin ditekankan. Dan sekarang ini, banyak banyak orang-orang china yang telah sukses diberbagai bidang, mulai pendidikan, industry dan pertanian yang berada hamper di seluruh belahan dunia ini.

Oleh karena itu, penulis membuat makalah ini guna menambah wawasan khususnya bagi pemakalah dan umumnya bagi mahasiswa-mahasiswa STAIN Pekalongan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana potret sistem pemerintahan?
2. Bagaimana kondisi demografi dan potensi income negara?
3. Bagaimana filsafat pendidikan dan orientasi pendidikan?
4. Bagaimana kebijakan dibidang pendidikan Agama?
5. Bagaimana kebijakan dibidang manajemen pendidikan formal?
6. Bagaimana dinama dalam pengembangan kurikulum?
7. Bagaimana pengembangan pendidik dengan tenaga kependidikan?
8. Bagaimana pembiayaan pendidikan?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Potret Sistem Pemerintahan

Republik Rakyat China adalah sebuah negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh kebudayaan, sejarah dan geografis yang dikenal sebagai China.  Sejak didirikan pada tahun 1949, RRC telah dipimpin oleh Partai Komunis China (PKC).

RRC merupakan suatu negara yang berhaluan komunis dan hal itu memang karena China merupakan negara komunis abad ke-20 yang lalu. Secara resmi China masih dikenal sebagai negara komunis, meskipun sejumlah ahli tidak berpandangan bahwa China merupakan negara komunis seutuhnya. Hingga saat ini tidak ada definisi yang tepat yang dapat diberikan kepada jenis pemerintahan yang dilaksanakan oleh China, karena strukturnya tidak dikenal pasti. Salah satu penyebab masalah ini  adalah karena sejarahnya, Cina merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan sebuah pemerintahan pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu. Setelah tahun 1911, Cina diperintah secara otokratis  oleh KMT dan beberapa panglima perang dan setelah 1949 didobrak partai komunis Cina.

China mengaku bahwa meskipun negaranya berhaluan komunis tetapi hak-hak tiap individu tetap diakui, meskipun hanya dalam batasan tertentu. Pemerintah China mengakui bahwa China merupakan satu negara yang memiliki banyak bangsa dan suku dan memberikan hak otonomi di Daerah Administrasi Minoritas kepada etnik bangsa minoritasnya dan memberikan hak istimewa kepada suku-suku lain untuk memasuki institusi pendidikan tinggi disamping menjadi pegawai pemerintahan.

Selain pemerintah China sendiri, mereka juga bekerja sama degan beberapa lembaga dunia dalam melakukan peningkatan SDM warga China, diantaraya UNICEF.

UNICEF China and its government partners work to improve the lives of the most vulnerable children. Every child has the right to survive, develop, be protected and participate in family and society. UNICEF collaborates with many partners to help make those rights a reality in China.

We work by developing demonstration models and approaches in rural poor and urban marginalized communities. Once an approach has been shown to be effective, we support the government to replicate and expand the approach with its own budget.

In the past decade, China has made impressive gains in improving the lives of children and women. For example, the maternal mortality rate has dropped dramatically. In addition, primary school enrollment approaches 100%. 

2.2 Kondisi Demografi dan Potensi Income Negara

Cina adalah salah satu negara yang paling luas di dunia dengan luas daerahnya sekitar 9,6 juta km persegi atau sama dengan 6.5% dari luas tanah global. 2/3 dari daerah ini terdiri dari gurun pasir dan pegunungan. Dalam tahun 1949, jumlah penduduk Cina baru 540 juta orang, tahun 1990 naik menjadi 1,16 miliyar, naik 620 juta orang, dan pada tahun 1999 telah mencapai 1,246,871,951 jiwa. Dari jumlah ini, 25.5% berusia dibawah 15 tahun dan 6,8% diatas 65 tahun. Etnis yang besar jumlahnyaadalah Cina Han mencapai 92% yang lainnya adalah etnis Tibet, Monggol, Korea, Manchu, dan lain-lain. Sedangkan bahasa resmi adalah Mandarin. Angka rata-raa pertumbuhan penduduk sampai tahun 1970 adalah1,87% pertahun. Semenjak tahun 1970, angka kelahiran penduduk menurun dari 35 orang per 1000 penduduk menjadi 20 pada awal 1990-an, dan ini disebabkan program Keluarga Berencana yang dilancarkan pemerintah.

China memiliki salah satu perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Produk Domestik Bruto (PDB) melebihi 12 triliun dolar per tahun. Lebih dari 2 triliun dolar barang dan jasa buatan China diekspor ke negara-negara lain setiap tahunnya. Pendapatan ekspor China yang besar membantu ekonomi tumbuh. Di dalam negeri, China juga memiliki pasar yang sangat besar dengan lebih dari 1,3 miliar konsumen.

China mulai mengubah kebijakan ekonominya pada tahun 1978. Di bawah komunisme, negara memiliki dan mengendalikan sumber ekonomi China, seperti perusahaan, tanah, dan sumber daya alam. Mulai tahun 1979, China mengizinkan kepemilikan dan investasi swasta di beberapa sektor ekonomi. Negara ini juga mulai menggeser ekonominya dari basis pertanian ke industri.

Sejak tahun 1979 perekonomian China telah mengalami pertumbuhan tahunan rata-rata lebih dari 9,5 persen, pertumbuhan yang sangat tinggi menurut standar dunia.

2.3 Filsafat Pendidikan dan Orientasi Pendidikan

Tradisi pemikiran falsafah di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan pengasas falsafah Cina. Pemikiran mereka sangat berpengaruh dan membentuk ciri-ciri khusus yang membedakannya dari falsafah India dan Yunani.

Dalam upaya melihat bahwa teori dan kehidupan praktis tidak dapat dipisahkan, kita perlu melihat bagaimana orang Cina memahami hubungan antara teori dan praktek dalam suatu pemikiran yang bersifat falsafah. 

Konsep pendidikan di china berteraskan ajaran Confucius yang menekankan konsep pendidikan adalah untuk semua. Pendidikan untuk melahirkan individu yang berkebolehan serta bermoral tinggi. Ajaran ini menekankan nilai-nilai hormat kepada ibu bapak (xiao), orang yang lebih tua (ti), ketekunan (min), kesetiaan (Zhong), jimat-cermat (jian), kebijaksanaan (zhi) dan keberanian (yong), menurut falsafah ini juga, pendidikan dapat memupuk tingkah laku yang sempurna yang boleh dicapai melalui sifat sopan santun, ikhlas, murah hati dan kerajinan. 

Jumlah mata pelajaran:
1. SD memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaanya adalah mata pelajaran moral, matematika dan Cina atau bahasa Cina
2. SMP memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran Moral, Moral, Cina, Asing, dan Politik.
3. SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan. Untuk kelulusan SMA, Cina memakai system Ujian Nasional (UN)  dan untuk masuk keperguruan tinggi menggunakan system Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.

2.4 Kebijakan Pendidikan agama

Undang-undang Dasar Republik Rakyat Tiongkok menetapkan warganya memiliki kebebasan beragama. Instansi negara, lembaga swadaya masyarakat dan perseorangan manapun tidak boleh memaksa warga Negara menganut agama atau tidak menganut agama, dilarang mendiskriminasi warga yang beragama atau yang tidak beragama, dan Negara melindungi kegiatan agama yang normal. Sementara itu UUD juga menetapkan, siapa pun tidak boleh melakukan kegiatan merusak ketertiban sosial, merugikan kesehatan warga dan merintangi sistem pendidikan Negara dengan menggunakan agama. Organisasi dan urusan keagamaan di Tiongkok bebas dari dominasi kekuatan asing.

Sejumlah undang-undang di Tiongkok antara lain UU Otonomi Daerah Etnis, UU Sipil, UU Pendidikan, UU Kerja, UU Pendidikan Wajib, UU Kongres Rakyat, UU Organisasi Komite Warga Desa dan UU Periklanan telah menetapkan semua warga memiliki hak memilih dan hak dipilih tanpa membeda-bedakan kepercayaan agama; harta milik sah organisasi agama dilindungi undang-undang; pendidikan dan agama saling terpisah, semua warga baik yang beragama atau yang tidak beragama mempunyai kesempatan sama untuk menerima pendidikan berdasarkan hukum ; rakyat semua etnis harus saling menghormati bahasa, tulisan, adat istiadat dan kepercayaan agama satu sama lain; warga negara tidak seharusnya mengalami diskriminasi dalam mencari pekerjaan karena perbedaan kepercayaan agama; iklan dan merek dagang tidak boleh mengandung isi yang diskriminatif terhadap etnis dan agama. 

2.5 Manajemen Pendidikan Formal

Pola sistem manajemen pendidikan di China adalah tersentralisasi, mulai dari level pusat, provinsi, kota madya, termasuk daerah-daerah otomoni setingkat kota madya. Departemen perencanaan, keuangan, tenaga kerja, personalia pemerintah pada semua tingkat untuk membantu kantor-kantor pendidikan dalam merumuskan perencanaan pembangunan pendidikan termasuk anggaran dan sistem penggajian pegawai. Komisi pendidikan negara atau State Education Commission, SEDC adalah organisasi profesional pemerintah yang punya tanggung jawab penuh terhadap palaksana administrasi pendidikan. 

2.6 Pengembangan Kurikulum

Kurikulum pendidikan di China diarahkan untuk emmfasilitasi potensi yang dimiliki oleh siswa agar berkembang optimal. Di China tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak, misalnya PR yang terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, yang kesemuanya dapat membebani siswa baik secara fisik, mental maupun kejiwaan. Sistem sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah satu bagian penting yang harus dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni budaya.

2.7 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Pendidik

Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru dikelompokan berdasarkan kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif, mulai dari guru berkompeten sampai guru yang tidak qualified. Adapun standar untuk menjadi guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatan (inservice training) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dengan biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh negara.

Cina memang menempatkan guru sebagai prioritas dalam system pendidikan mereka. Initerlihat dari komitmen Pemerintah dengan ungkapan, ‘Kunci keberhasilan pembangunan nasional terletak padapendidikan dan kunci keberhasilan pendidikan terletak pada guru”.  Selama lebih dari 100 tahun, pendidikan guru secara sistematis telah dilakukan di Cina dan telah berkontribusi pada terciptanya korps guru di negeri itu. Pendidikan guru di Cina saat ini menekankan pada perubahan pemikiran tentang pendidikan, konsep,  materi dan metode pembelajaran, terutama moralitas guru. Semuanya dilakukan sebagai jawaban atas permintaan akan pentingnya mudernisasi pendidikan, orientasi global, dan masa depan.

Reformasi pendidikan dan kebutuhan realitas global  mendorong pemerintah Cina untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas guru-guru baru. Pemerintah Cina menyediakan pendidikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan pelayanan guru-guru sekolah, melakukan pemerataan guru hingga kedaerah-daerah terpencil, dan mendorong berkembangnya institusi pelatihan guru. Semua dilakukan sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memajukan pendidikan di Cina. Dengan kata lain, Cina sangat mementingkan dan memperhatikan profesi guru sehingga nantinya akan menghasilkan guru yang berkompeten. 

2.8 Pembiayaan Pendidikan

Alokasi dana pemerintah merupakan sumber dana utama untuk pembiayaan pendidikan di Cina, dan alokasi ini tersedia pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Alokasi dana yang ada di daerah disediakan untuk pembiayaan pendidikan yang di kelola oleh pemerintah daerah, sedangkan aggaran ang ada di pemerintah pusat disediakan untuk lembaga-lembaga pendidikan yang berada di kementerian-kementerian lain dan utntk bantuan-bantuan khusus proyek-proyek nasional pendididikan. 

Di samping itu pemerintah juga berusaha keras untuk mengumpulkan dana pendidikan dari berbagai sumber lain seperti dari industri dan perusahaan, dari masyarakat setempat, pemasukan yang di ambilkan dari pelayanan jasa-jasa sosial semuanya digunakan untuk keperluan pendidikan kondisi pendidikan. juga diperoleh pemasukan dari uang sekolah dan berbagai pungutan lainnya dari masyarakat atau siswa atau mahasiswa.

2.9 Struktur dan jenis pendidikan

1. Pendidikan Dasar,Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi
Pada tahun 1986,kongres rakyat nasional menetapkan satu ketentuan wajib belajar 9 tahun yang mencakup sekolah dasar dan sekolah tingkat pertama.sekolah menengah spesialisasi menerima siswa lulusan sekolah menengah tingkat pertama untuk program 4 tahun.pendidikan strata 1 pada pendidikan tinggi kebanyakan berlangsung selama 4 tahun;program kedokteran dan engineering berlangsung 5 tahun,dan bahkan ada fakultas kedokteran yang melaksanakan kuliahnya selama 6 tahun.akademi-akademi program diploma menyelenggarakan pendidikan 2 atau 3 tahun.pendidikan pascasarjana terdiiri dari program Magister(s-2) dan program doktor(S-3); yang pertama biasanya berlangsung 2,5-3 tahun sedangkan yang kedua 3 tahun.
2. Pendidikan Prasekolah
Perkembangan pendidikan prasekolah di cina selalu berpegang pada prinsip bahwa pelaksanaanya tergantung terutama pada inisiatif atau prakarsa masyarakat setempat.Di luar dari yang di uapayakan oleh pemerintah setempat,prasekolah banyak di kelola oleh depertemen-depertemen,unit-unit kerja serta organisasi sosial namun tetap berada dalam aturan dan undang-undang negara.Pendidikan prasekolah pada umumnya di laksanakan secara purna waktu.
3. Pendidikan Khusus
Pengadaan pendidikan khusus berkembang cukup pesat semenjak berdirinya Republik Rakyat China.jumlah sekolah bagi anak-anak tuna netra,tuna rungu,tuna wicara,tuna grahita telah berkembang dari 42 buah dalam tahun 1949 menjadi 746 buah dengan jumlah yang di layani dari 2,000 menjadi 72,000 orang.
4. Pendidikan Vokasional,Teknik, dan Pendidikan Tinggi.
Perkembangan yang cepat dalam pendidikan tehnik dan kejuruan(TAVE)semenjak tahun 1980-an merupakan indikator penting bahwa cina mengarah pada proses modernisasi.Pada tahun 1990,jumlah siswa pada seluruh jenis sekolah tehnik dan kejuruan di seluruh negara mencapai 6,048 juta orang,yang berarti naik empat kali lipat dari jumlah pada tahun 1979.jumlah siswa TAVE saat ini kurang lebih 45,7% dari keseluruhan siswa pada lembaga pendidikan tingkat menengah.sekolah spesialisasi tingkat menengah di selenggarakan oleh organisasi profesi dan oleh perusahaan-perusahaan untuk melatih pekerja –pekerja level bawa dan menengah.pemerintah menjamin pekerjaan bagi tamatan kedua jenis sekolah ini.
5. Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan Nonformal.
Pendidikan bagi orang dewasa merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan cina.Tujuan utamanya ialah untuk meningkatkan kualitas orang-orang dalam masyarakat yang secara langsung akan menyumbang pada pengembangan sosio-ekonomis penduduk.Mengenai format atau bentuk pendidikanya mencakup antara lain universitas radio dan televisi,fakultas pengembangan staf tingkat lanjutan,fakultas untuk petani,pendidikan tinggi dengan sistem belajar dab ujian sendiri


BAB III
Kesimpulan

Cina merupakan negara yang terbesar jumlah penduduknya di dunia yaitu sekitar 1.250 juta jiwa yang sebagian besar tentu mempunyai kaitan dengan aktifitas pendidikan.Negara cina  melaksanakan pemerintahanya berdasarkan sosialisme dalam bentuk kedokteran proletariat melalui kepemimpinan partai komunis dengan ajaran Marxisme-Lennisme serta ideologi Mao Tse-Tung.sistem perekonomianya adalah sistem ekonomi sosialis berdasarkan pemilikan oleh negara (Teng,1995).

Cina adalah negara yang bisa mengembangkan pendidikanya dengan baik tanpa terlalu banyak hambatan.Negara yang penduduk hanya puluhan juta tidak lepas dari kesulitan dan masalah pendidikan.Mengikuti format sistem pemerintahan,sistem pendidikan China di katakan sebagai tersentralisasi.Namun demikian,reformasi pendidikan di china telah memodifikasi bentuk sentralisasi  yang pada hakikatnya mengarah kepada pendelegasian wewenang ke tingkat penguasa pendidikan yang lebih rendah di daerah-daerah.Tanggung jawab pemerintah pusat semakin di kurangi dengan cara menyerahkan sebagian tanggung jawab penddikan kepada perusahaan-perusahaan dan masyarakat setempat.lembaga-lembaga pendidikan makin mendapat otonomi,dan ada yang menyebutnya sebagai desentralisasi dalam sistem pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA


Agustiyar Syah Nur. 2001 Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara cet.1.  Bandung: Lubuk Agung
http://www.slideshare.net/mayang_aida/bagi-falsafah-pendidikan-timur, diakses tgl 7 april 2015
Laili-masruroh.blogspot.com/2013/06/pendidikan-di-cina-html,Di akses tgl 10 april 2015



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Perbandingan Pendidikan (Sistem Pendidikan Di China)"

Posting Komentar